JAKARTA - Sebanyak lebih dari 200 personel gabungan melakukan upaya pencarian dan pertolongan (SAR) terhadap mereka yang tertimpa material longsor tanah longsor di Desa Tulabol, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Senin (8/7/2024).
Selain hujan lebat, kondisi tanah labil menjadi kendala dalam pencarian korban hilang. Bahkan urunnya hujan lebat menyebabkan pencarian korban hilang bencana tanah longsor di Desa Tulabolo dihentikan sementara.
"Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bone Bolango Data per Senin sore (8/7), pukul 18.00 WIB, sebanyak 43 warga masih dinyatakan hilang,"dikutip dari keterangan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Senin (8/8/2024).
Tanah longsor ini melanda di kawasan tambang mineral di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Minggu pagi (7/7), pukul 09.00 waktu setempat atau Wita.
Pencarian juga terhambat beberapa faktor lain, yaitujalan menuju lokasi terdampak tidak dapat diakses kendaraan.
Sedangkan jarak tempuh dari pos lapangan yang berada di Desa Tulabolo selama 9 jam dengan berjalan kaki. Terdapat 1 jembatan yang menghubungkan lokasi terdampak.
"Data sementara per hari ini, Senin (8/7), pukul 18.00 WIB, korban meninggal berjumlah 10 jiwa, luka-luka 18 dan mereka yang selamat 23. Pihak BPBD setempat masih terus memastikan jumlah korban yang hilang,"katanya.