RUSIA - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (MU PBB) pada Kamis (11/7/2024) menuntut agar Rusia segera menarik militernya dan personel tidak sah lainnya dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina dan mengembalikannya ke kendali penuh pihak berwenang Ukraina.
Majelis Umum yang beranggotakan 193 orang mengadopsi resolusi dengan 99 suara mendukung, sembilan menentang dan 60 abstain.
Pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, yang terbesar di Eropa, diambil alih oleh Rusia tak lama setelah Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022. Pembangkit listrik tersebut ditutup tetapi memerlukan tenaga eksternal untuk menjaga bahan nuklirnya tetap dingin dan mencegah kehancuran.
Berbicara sebelum pemungutan suara, Duta Besar Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya mendesak negara-negara untuk memberikan suara yang mendukung resolusi tersebut.
"Kita berhutang budi pada generasi mendatang. Kita harus memastikan bahwa kengerian bencana nuklir tidak terulang kembali,” terangnya.
Sepanjang perang, Ukraina dan Rusia saling menuduh satu sama lain melakukan penembakan terhadap pembangkit listrik tersebut dan memutus jaringan listrik. Ukraina menampik tuduhan Rusia dan mengatakan pihaknya tidak menyerang fasilitas nuklir.
Resolusi PBB tersebut menyerukan penghentian segera serangan-serangan yang dilakukan Federasi Rusia terhadap infrastruktur energi penting Ukraina, yang meningkatkan risiko kecelakaan atau insiden nuklir di seluruh fasilitas nuklir Ukraina.