Seorang juru bicara militer mengatakan kematian Salama secara signifikan menghambat kemampuan militer Hamas.
Tidak diketahui apakah Deif terbunuh. Tentara Israel mengatakan dia juga menjadi sasaran serangan itu.
Deif telah menjadi salah satu orang paling dicari Israel selama beberapa dekade dan disalahkan oleh otoritas Israel atas pembunuhan banyak warga sipil dan tentara.
Dalam pernyataan bersama yang melaporkan "eliminasi" Salama, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Badan Keamanan Israel (ISA) mengatakan Salama bergabung dengan Hamas pada awal 1990-an dan diangkat menjadi komandan Brigade Khan Younis di bawah komando Muhammad Sinwar.
Seorang pejabat Hamas, yang dikutip oleh Reuters, menyebut serangan itu sebagai eskalasi serius yang menunjukkan Israel tidak tertarik untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata.
Menurut laporan BBC, negosiasi gencatan senjata yang diadakan di Qatar dan Mesir berakhir pada Jumat (12/7/2024) tanpa hasil.
(Susi Susanti)