Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

5 Pertanyaan Besar yang Diarahkan ke Dinas Rahasia Usai Penembakan Donald Trump

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 16 Juli 2024 |18:03 WIB
5 Pertanyaan Besar yang Diarahkan ke Dinas Rahasia Usai Penembakan Donald Trump
5 pertanyaan besar yang diarahkan ke Dinas Rahasia usai penembakan Donald Trump (Foto: Reuters)
A
A
A

4. Apakah acara tersebut diberi sumber daya yang tepat?

Seorang mantan ketua Komite Pengawas DPR berpendapat bahwa Dinas Rahasia tersebar terlalu sedikit. Selain itu, polisi setempat tidak dilatih untuk mengamankan acara seperti kampanye terbuka pada Sabtu (13/7/2024).

Jason Chaffetz, yang sebelumnya telah melaporkan kegagalan Dinas Rahasia, mengatakan kepada Washington Post bahwa tidak ada “profil ancaman” yang lebih besar daripada Trump atau Presiden Biden, tetapi hal ini tidak tercermin dalam kehadiran keamanan di Pennsylvania.

Dinas Rahasia telah membantah anggapan bahwa permintaan dari tim Trump untuk menambah staf telah ditolak sebelum kampanye terbuka tersebut.

Namun The Post melaporkan bahwa mereka telah melihat pertukaran pesan di mana seorang mantan petugas Dinas Rahasia bertanya kepada rekan-rekannya bagaimana tersangka bisa begitu dekat dengan Trump. Jawabannya adalah masalah sumber daya.

Dalam sebuah pernyataan pada Senin (15/7/2024), Cheatle mengatakan perubahan telah dilakukan pada rincian Dinas Rahasia Trump menjelang dimulainya Konvensi Nasional Partai Republik, yang dimulai di Milwaukee pada Senin (15/7/2024). Dia mengatakan dia "yakin" dengan keseluruhan rencana.

5. Apakah Trump cepat turun dari panggung usai penembakan?

Para agen yang melindungi Trump telah menerima pujian, termasuk dari mantan agen Robert McDonald, yang mengatakan bahwa mereka melakukan pekerjaan yang cukup baik meskipun tidak ada pedoman yang pasti tentang apa yang harus dilakukan dalam situasi seperti ini.

Namun muncul pertanyaan apakah mereka cukup cepat untuk membawa mantan presiden itu pergi ke dalam kendaraan.

Rekaman insiden tersebut menunjukkan mereka dengan cepat membentuk perisai di sekelilingnya setelah terjadi tembakan, tetapi kemudian tampak berhenti ketika Trump meminta untuk mengambil sepatunya. Mantan presiden itu terus mengacungkan tinjunya kepada para pendukungnya.

Seorang veteran Dinas Rahasia mengatakan kepada New York Times bahwa dia tidak akan menunggu. "Jika itu saya di sana, tidak. Kami berangkat, dan kami berangkat sekarang," kata Jeffrey James.

“Jika itu aku, aku akan membelikannya sepasang sepatu baru,” lanjutnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement