PENNSYLVANIA – Beberapa pertanyaan besar muncul untuk dijawab oleh Dinas Rahasia atau Secret Service setelah penembakan Donald Trump pada kampanye terbuka di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS).
Biro Investigasi Federal (FBI) telah mengambil peran sebagai penyelidik utama dalam insiden tersebut, yang menewaskan satu orang dan dua lainnya terluka parah, sementara Trump terluka di telinga.
Ketika AS menuntut jawaban, Dinas Rahasia mengatakan pihaknya sedang berupaya untuk mengetahui apa yang terjadi, bagaimana hal itu terjadi, dan bagaimana kita dapat mencegah kejadian seperti ini terjadi lagi.
Pimpinan Dinas Rahasia Kimberly Cheatle, akan dipanggil untuk memberikan kesaksian di hadapan komite Dewan Perwakilan Rakyat AS pada 22 Juli mendatang.
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang mulai diajukan para ahli.
1. Mengapa atap rumah pelaku penembakan tidak diamankan terlebih dahulu?
Masih belum jelas bagaimana tersangka pria bersenjata Thomas Matthew Crooks mendapatkan akses ke atap gedung dekat lokasi demonstrasi yang berjarak kurang dari 130 m (430 kaki) dari Trump.
Menurut NBC News, yang mengutip dua sumber yang mengetahui operasi Dinas Rahasia, atap tersebut merupakan kerentanan yang diketahui sebelum kejadian tersebut.
“Seharusnya seseorang berada di atap atau mengamankan gedung sehingga tidak ada yang bisa naik ke atap,” terang NBC mengutip salah satu sumber.
Selain pertanyaan tentang akses, ada pendapat yang menyatakan bahwa garis pandang dari atap ke area podium Trump seharusnya diblokir.
Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas mengatakan kepada ABC News pada Senin (15/7/2024) bahwa penjahat seharusnya tidak bisa melihat langsung Trump.
“Para pejabat akan mempelajari kejadian tersebut secara independen, dan membuat rekomendasi kepada Dinas Rahasia dan saya,” terangnya.
2. Apakah peringatan mengenai pelaku penembakan sudah disampaikan?
Seorang saksi mata penembakan mengatakan kepada BBC bahwa dia dan orang lain dengan jelas melihat pelaku atau penjahat merangkak di atap sambil membawa senapan. Mereka memberi tahu polisi tetapi tersangka terus bergerak selama beberapa menit sebelum melepaskan tembakan dan kemudian dirinya sendiri ditembak mati.
Agen khusus FBI Kevin Rojek mengakui terkejut bahwa penyerang mampu melepaskan tembakan.
Sheriff daerah telah mengkonfirmasi bahwa Crooks ditemukan oleh petugas polisi setempat, yang tidak dapat menghentikannya tepat waktu. Sesuatu yang masih belum jelas adalah apakah informasi ini sampai ke agen-agen di sekitar Trump.
Crooks sudah berada dalam radar para pejabat, menurut seorang pejabat senior penegak hukum. Mereka secara anonim mengatakan kepada CNN bahwa petugas mengira dia bertindak mencurigakan di dekat magnetometer peristiwa tersebut. Informasi ini diduga disampaikan ke Secret Service.
3. Apakah Dinas Rahasia terlalu bergantung pada polisi setempat?
Pria bersenjata itu melepaskan tembakannya dari apa yang polisi gambarkan sebagai "lingkaran sekunder", yang tidak dipatroli oleh Dinas Rahasia tetapi oleh petugas lokal dan negara bagian.
Seorang mantan agen Dinas Rahasia mengatakan pengaturan semacam ini hanya berhasil jika ada rencana yang jelas tentang apa yang harus dilakukan ketika ada bahaya yang terlihat.
“Ketika Anda bergantung pada mitra penegak hukum setempat, Anda sebaiknya merencanakan dengan hati-hati dan memberi tahu mereka apa yang Anda harapkan dari mereka terhadap suatu ancaman,” kata Jonathan Wackrow kepada Washington Post.
Sheriff daerah mengakui telah terjadi kegagalan namun mengatakan tidak ada satu pihak pun yang bisa disalahkan.
4. Apakah acara tersebut diberi sumber daya yang tepat?
Seorang mantan ketua Komite Pengawas DPR berpendapat bahwa Dinas Rahasia tersebar terlalu sedikit. Selain itu, polisi setempat tidak dilatih untuk mengamankan acara seperti kampanye terbuka pada Sabtu (13/7/2024).
Jason Chaffetz, yang sebelumnya telah melaporkan kegagalan Dinas Rahasia, mengatakan kepada Washington Post bahwa tidak ada “profil ancaman” yang lebih besar daripada Trump atau Presiden Biden, tetapi hal ini tidak tercermin dalam kehadiran keamanan di Pennsylvania.
Dinas Rahasia telah membantah anggapan bahwa permintaan dari tim Trump untuk menambah staf telah ditolak sebelum kampanye terbuka tersebut.
Namun The Post melaporkan bahwa mereka telah melihat pertukaran pesan di mana seorang mantan petugas Dinas Rahasia bertanya kepada rekan-rekannya bagaimana tersangka bisa begitu dekat dengan Trump. Jawabannya adalah masalah sumber daya.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin (15/7/2024), Cheatle mengatakan perubahan telah dilakukan pada rincian Dinas Rahasia Trump menjelang dimulainya Konvensi Nasional Partai Republik, yang dimulai di Milwaukee pada Senin (15/7/2024). Dia mengatakan dia "yakin" dengan keseluruhan rencana.
5. Apakah Trump cepat turun dari panggung usai penembakan?
Para agen yang melindungi Trump telah menerima pujian, termasuk dari mantan agen Robert McDonald, yang mengatakan bahwa mereka melakukan pekerjaan yang cukup baik meskipun tidak ada pedoman yang pasti tentang apa yang harus dilakukan dalam situasi seperti ini.
Namun muncul pertanyaan apakah mereka cukup cepat untuk membawa mantan presiden itu pergi ke dalam kendaraan.
Rekaman insiden tersebut menunjukkan mereka dengan cepat membentuk perisai di sekelilingnya setelah terjadi tembakan, tetapi kemudian tampak berhenti ketika Trump meminta untuk mengambil sepatunya. Mantan presiden itu terus mengacungkan tinjunya kepada para pendukungnya.
Seorang veteran Dinas Rahasia mengatakan kepada New York Times bahwa dia tidak akan menunggu. "Jika itu saya di sana, tidak. Kami berangkat, dan kami berangkat sekarang," kata Jeffrey James.
“Jika itu aku, aku akan membelikannya sepasang sepatu baru,” lanjutnya.
(Susi Susanti)