UKRAINA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bekerja dengan Donald Trump jika dia terpilih kembali sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) akan menjadi sebuah kerja keras tersendiri. Namun dia memastikan jika pihaknya adalah pekerja keras.
Dalam wawancara eksklusif dengan BBC di London, Zelensky mengatakan dia bersedia bekerja sama dengan siapa pun yang berkuasa di AS.
Beberapa hari yang lalu, Trump mengumumkan Senator Ohio JD Vance sebagai pasangannya dalam pemilu bulan November. Pria berusia 39 tahun itu pernah berkata dia tidak peduli dengan apa yang terjadi di Ukraina.
Pencalonan tersebut telah memperbarui kekhawatiran bahwa komitmen AS terhadap Ukraina akan hilang jika Trump kembali menduduki Gedung Putih pada pemilu November mendatang.
“Mungkin dia benar-benar tidak memahami apa yang terjadi di Ukraina, jadi kami harus bekerja sama dengan Amerika Serikat,” kata Zelensky kepada BBC.
Pemimpin Ukraina tersebut berada di Inggris untuk menghadiri pertemuan Komunitas Politik Eropa (EPC), di mana ia menyampaikan pidato pada Kamis (18/7/2024) sore.
EPC, yang mencakup 27 anggota Uni Eropa serta 20 non-anggota seperti Inggris, merupakan forum kerja sama yang lebih informal.
Zelensky sebelumnya bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer, yang telah berjanji untuk mendukung Ukraina selama diperlukan dan telah berkomitmen untuk mengeluarkan 3 miliar poundsterling untuk bantuan bagi negara tersebut.
Dia berharap masa jabatan Starmer di Downing Street akan menandai era khusus dalam kebijakan luar negeri Inggris.