Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Buka Forum Parlemen RI-Pasifik, Ketua DPR: Negara Kita Junjung Demokrasi dan Hargai HAM

Achmad Al Fiqri , Jurnalis-Kamis, 25 Juli 2024 |14:57 WIB
Buka Forum Parlemen RI-Pasifik, Ketua DPR: Negara Kita Junjung Demokrasi dan Hargai HAM
Ketua DPR RI Puan Maharani secara resmi membuka Sidang IPPP
A
A
A

JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani secara resmi membuka perhelatan Sidang Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP), Kamis (25/7/2024). Dalam pembukaan forum itu, turut dihadiri oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam sambutannya, Puan menyebut, Indonesia memiliki kesamaan nilai dengan negara-negara Pasifik. Salah satunya, sambung Puan, menjunjung demokraai, menghargai hak asasi manusia hingga menjalankan pemerintahan yang baik. 

“Negara kita menjunjung nilai demokrasi, menghargai hak asasi manusia, dan menjalankan good governance,” kata Puan dalam keterangannya, Kamis (25/7/2024).

Sebagai negara kepulauan, kata Puan, Indonesia dan negara-negara Pasifik menghadapi tantangan yang sama. Salah satunya, kata dia, ancaman perubahan iklim, terjadinya bencana, dan tantangan dalam pengelolaan laut serta perairan.

Kesamaan tersebut, kata Puan, dapat menjadi modal untuk pengembangan hubungan lebih baik di masa mendatang dengan fokus bekerja sama pada isu-isu yang menjadi kepentingan bersama. 

“Dalam hal ini, pondasi dari kokohnya hubungan Indonesia dan negara-negara Pasifik adalah hubungan yang berdasar prinsip kesetaraan, saling menghargai kedaulatan dan kesatuan teritori, serta hidup berdampingan secara damai,” ucap Puan.

Puan menegaskan, semua negara yang terlibat dalam IPPP ini memiliki tempat yang sama dan dapat berdiri sama tinggi, serta sama-sama mematuhi hukum internasional dan piagam PBB. 
 
“Sebagai satu keluarga besar di Pasifik, kita harus bekerja sama dalam membangun saling kepercayaan (trust), dan saling pengertian (mutual understanding) demi menciptakan perdamaian, dan stabilitas di kawasan,” terang Puan.

Hal tersebut dinilai perlu dilakukan di tengah meningkatnya persaingan antara kekuatan-kekuatan besar (major powers) di kawasan. Menurutnya, anggota IPPP harus berhati-hati agar kawasan Pasifik tidak menjadi arena persaingan negara-negara besar dan tidak terjebak dalam persaingan tersebut. 

 

Ia berkata, pertemuan kedua IPPP berlangsung di tengah berbagai tantangan yang dihadapi kawasan Pasifik. Tantangan itu seperti ketegangan geopolitik, ancaman konflik, polarisasi, lambatnya pertumbuhan ekonomi global, dan dampak pemanasan global. 
 
“Sebagai sesama negara di kawasan, Indonesia memahami adanya sense of urgency untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut. Kunci untuk menghadapi tantangan itu adalah ‘kerja sama dan aksi bersama secara terkoordinasi’ diantara kita semua melalui diplomasi,” ungkapnya.
 
“Hal ini dapat dilakukan jika Parlemen ikut mempromosikan kebiasaan berdialog (habit of dialogue) melalui diplomasi Parlemen, dan bukannya melakukan kebijakan unilateral,” imbuhnya.

Sekedar informasi, forum ini merupakan kali kedua bagi DPR RI menyelenggarakan sidang forum parlemen Indonesia dengan parlemen negara-negara di kawasan Pasifik.

Opening Ceremony Sidang Umum ke-2 IPPP digelar di Fairmont Hotel, Jakarta, Kamis (25/7/2024). Pembukaan sidang forum parlemen Indonesia-Pasifik itu dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Turut hadir pula Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.

Kedatangan Presiden Jokowi di lokasi acara disambut langsung oleh Puan. Jokowi hadir didampingi oleh Menkopolhukam Hadi Tjahjanto, Menseskab Pramono Anung, dan Wamenlu Pahala Nugraha Mansury. Puan pun tampak duduk bersebelahan dengan Presiden Jokowi saat acara berlangsung.
 

(Fakhrizal Fakhri )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement