MAJDAL SHAMS - Kabinet keamanan Israel pada Minggu (28/7/2024) memberi wewenang kepada pemerintah Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu untuk memutuskan cara dan waktu merespons serangan roket di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Serangan ini telah menewaskan 12 remaja dan anak-anak. Israel dan Amerika Serikat (AS) menyalahkan kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah.
Israel telah bersumpah untuk membalas Hizbullah di Lebanon, dan jet Israel menyerang target di Lebanon selatan pada siang hari pada Minggu (4/7/2024).
Namun, ada harapan bahwa respons yang lebih kuat dapat menyusul pertemuan kabinet keamanan yang diselenggarakan oleh Netanyahu di Tel Aviv.
Setelah pertemuan berakhir, kantor Netanyahu mengatakan kabinet memberi wewenang kepada PM dan Menteri Pertahanan untuk memutuskan cara serta waktu respons.
Hizbullah membantah bertanggung jawab atas serangan di Majdal Shams pada Sabtu (27/7/2024), yang merupakan serangan paling mematikan di Israel atau wilayah yang dianeksasi Israel sejak serangan kelompok militan Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu memicu perang di Gaza.
Konflik tersebut telah menyebar ke beberapa front dan berisiko meluas menjadi konflik regional yang lebih luas.
Sementara itu, Gedung Putih pada Minggu (28/7/2024) juga menyalahkan Hizbullah atas serangan Majdal Shams. "Serangan ini dilakukan oleh Hizbullah Lebanon. Itu adalah roket mereka, dan diluncurkan dari wilayah yang mereka kuasai," katanya dalam sebuah pernyataan.
Di lapangan, ribuan orang berkumpul untuk menghadiri pemakaman di desa Druze Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan, wilayah yang direbut dari Suriah oleh Israel dalam perang Timur Tengah tahun 1967 dan dianeksasi dalam sebuah tindakan yang tidak diakui oleh sebagian besar negara.
Anggota agama Druze, yang terkait dengan Islam, Kristen, dan Yahudi, merupakan lebih dari separuh dari 40.000 penduduk Dataran Tinggi Golan. Kerumunan besar pelayat, banyak yang mengenakan penutup kepala tradisional Druze putih dan merah, mengelilingi peti jenazah saat mereka dibawa melalui desa.
"Tragedi berat, hari yang gelap telah tiba di Majdal Shams," kata Dolan Abu Saleh, kepala dewan lokal Majdal Shams, dalam komentar yang disiarkan di televisi Israel. Hizbullah awalnya mengumumkan telah menembakkan roket ke lokasi militer Israel di Dataran Tinggi Golan, namun menegaskan bahwa sama sekali tidak ada hubungannya dengan serangan di Majdal Shams.
(Susi Susanti)