Henry menerangkan, elektabilitas kandidat yang akan bertarung di pilkada akan tergerus seiring dengan citra buruk yang dimilikinya, termasuk kasus korupsi. Menurutnya, kontestasi Pilbup Majalengka akan memunculkan wajah baru untuk memimpin wilayah tersebut lima tahun mendatang.
"Seberapa besar dapat memengaruhi elektabilitas, tentu tergantung bagaimana masyarakat menginginkan pemimpin Majalengka ke depan. Korupsi tentu saja musuh masyarakat dalam iklim demokrasi," tandasnya.
(Qur'anul Hidayat)