GAZA - Pejabat senior Hamas mengatakan Ismail Haniyeh tewas usai mengalami serangan rudal secara langsung saat berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian. Hamas menyatakan bahwa Israel dalang di balik serangan tersebut.
Mengutip Al Jazeera, Kamis (1/8/2024), pejabat Hamas Khalil al-Hayya memuji Ismail Haniyeh, yang terbunuh di Iran dan menyebutnya telah “menyerahkan nyawanya demi agama dan negara”.
Al-Hayya juga mengatakan rudal yang menewaskan Haniyeh menyerang “secara langsung”. Akibat serangan misil tersebut, jendela, pintu, dan dinding kamarnya hancur.
Berbicara pada konferensi pers di Teheran, dia mengatakan bahwa Lebanon dan Iran “tidak akan pernah membiarkan masalah ini tidak terjawab”.
Dia mengatakan Israel berusaha untuk “membakar seluruh wilaya karena mereka gagal mencapai tujuan mereka.”
“Israel tidak menginginkan kesepakatan, mereka hanya ingin melanjutkan agresi mereka meskipun mengalami kegagalan,” tambah al-Hayya.
Haniyeh adalah pemimpin politik paling senior Hamas, yang berbasis di Doha, Qatar. Dia pada dasarnya adalah pemimpin Hamas dalam negosiasi gencatan senjata dengan Israel dalam perang Gaza, yang ditengahi oleh Amerika Serikat, Mesir dan Qatar. Negosiasi ini jelas akan terhenti.
Meskipun Israel belum mengaku bertanggung jawab atas kematiannya – dan hal ini kecil kemungkinannya, mengingat Israel biasanya tidak mengaku bertanggung jawab atas tindakan rahasia – Haniyeh telah lama menjadi sasaran mereka.
Namun yang mengejutkan adalah di mana dan bagaimana hal itu dilakukan. Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.
(Qur'anul Hidayat)