YAMAN - Pemimpin pemberontak Houthi Yaman yang didukung Iran pada Kamis (1/8/2024) bersumpah akan melakukan respons militer terhadap pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran. Banyak pihak menuduh Israel berada di balik pembunuhan Haniyeh itu.
"Harus ada respons militer terhadap kejahatan ini, yang tidak tahu malu dan berbahaya serta merupakan eskalasi besar oleh musuh Israel," kata Abdul Malik Al Houthi dalam pidato yang disiarkan televisi.
Pemimpin pemberontak itu menggambarkan pembunuhan pemimpin Hamas sebagai pelanggaran mencolok terhadap semua norma dan prinsip.
Houthi juga mengutuk pembunuhan komandan militer Hizbullah Fouad Shukr pada Selasa (30/7/2024) dalam serangan di Beirut yang diklaim oleh Israel.
Seperti diketahui, Haniyeh tewas di Teheran Iran saat sedang kunjungan pelantikan Presiden terpilih Iran. Saat ini peti mati pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh, yang tewas dalam serangan di Teheran tiba pada Kamis (1/8/2024) malam di Doha, Qatar. Sebelumnya jenazah Haniyeh telah menjalani prosesi pemakaman di Iran. dengan salat yang dipimpin oleh Ayatollah Ali Khamenei.
Haniyeh, yang tinggal di vinil di negara Teluk tersebut bersama anggota lain dari kantor politik kelompok Palestina tersebut, akan dimakamkan di Qatar pada Jumat (2/8/2024) setelah salat di Masjid Imam Muhammad bin Abdul Wahhab, masjid terbesar di Doha.