Dia menambahkan, pelaku sejatinya mempelajari cara membuat atau merakit bom melalui internet, website, hingga media sosial menggunakan cairan kimia.
Bahkan, pelaku juga mengakses berbagai situs yang berisi anjuran atau propaganda Daulah Islamiyah sehingga muncul perasaan ingin melakukan bom bunuh diri tersebut.
"HOK masih berusia 19 tahun. Tersangka tersebut mendapatkan atau memiliki ghirah, ghirah itu kira-kira 'semangat' untuk melakukan serangan seperti ini itu secara sendiri ya," pungkasnya.
(Fahmi Firdaus )