Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

AS Cabut Larangan Penjualan Senjata ke Arab Saudi, Mentahkan Kebijakan 3 Tahun Lalu

Susi Susanti , Jurnalis-Sabtu, 10 Agustus 2024 |10:42 WIB
AS Cabut Larangan Penjualan Senjata ke Arab Saudi, Mentahkan Kebijakan 3 Tahun Lalu
Pemerintahan Presiden Joe Biden telah memutuskan untuk mencabut larangan penjualan senjata ofensif AS ke Arab Saudi. (Foto; EPA-EFE)
A
A
A

WASHINGTON - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah memutuskan untuk mencabut larangan penjualan senjata ofensif AS ke Arab Saudi. Keputusan ini sekaligus mementahkan kebijakan untuk menekan kerajaan itu agar mengakhiri perang Yaman pada tiga tahun lalu.

Hal ini diungkapkan tiga sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters pada Jumat (9/8/2024).  Seorang ajudan kongres mengatakan pemerintah AS memberi pengarahan kepada Kongres minggu ini tentang keputusannya untuk mencabut larangan tersebut. Satu sumber mengatakan penjualan dapat dilanjutkan paling cepat minggu depan, sementara yang lain mengatakan musyawarah tentang waktu masih berlangsung.

"Saudi telah memenuhi bagian mereka dari kesepakatan, dan kami siap untuk memenuhi bagian kami, mengembalikan kasus-kasus ini ke urutan yang biasa melalui pemberitahuan dan konsultasi kongres yang sesuai," kata seorang pejabat senior pemerintahan Biden.

Berdasarkan hukum AS, kesepakatan senjata internasional utama harus ditinjau oleh anggota Kongres sebelum dibuat final.

Anggota parlemen Demokrat dan Republik telah mempertanyakan penyediaan senjata ofensif ke Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir, dengan mengutip berbagai masalah termasuk korban sipil dari kampanyenya di Yaman dan berbagai masalah hak asasi manusia.

Namun, penentangan itu telah melunak di tengah kekacauan di Timur Tengah menyusul serangan teror mematikan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel dan karena perubahan dalam pelaksanaan operasi di Yaman.

Tingkat ancaman di kawasan tersebut telah meningkat sejak akhir bulan lalu, dengan Iran dan kelompok Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon bersumpah untuk membalas Israel setelah kepala politik Hamas Ismail Haniyeh tewas di Teheran.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement