Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Sutan Sjahrir Mati-matian Yakinkan Soekarno-Hatta tentang Kekalahan Jepang, Picu Peristiwa Rengasdengklok

Qur'anul Hidayat , Jurnalis-Sabtu, 10 Agustus 2024 |07:37 WIB
Kisah Sutan Sjahrir Mati-matian Yakinkan Soekarno-Hatta tentang Kekalahan Jepang, Picu Peristiwa Rengasdengklok
Sutan Sjahrir. (Foto: Ist/Wikipedia)
A
A
A

Sayangnya, teks bersejarah itu kemudian hilang tak berbekas. Situasi kacau yang dipicu sikap Soekarno- Hatta yang tidak percaya Jepang telah kalah dan memilih jalan kooperatif memicu peristiwa Rengasdengklok.

Para pemuda yang diprakarsai Sukarni, yakni pemuda revolusioner asal Blitar Jawa Timur yang juga kader Tan Malaka, menculik Soekarno dan Hatta. Keduanya dibawa ke Rengasdengklok untuk dipaksa memproklamasikan kemerdekaan di sebuah tempat yang steril dari kekuasaan Jepang.

Namun langkah radikal itu gagal. Proklamasi urung dikumandangkan, dan oleh Ahmad Subardjo, Bung Karno dan Bung Hatta dibawa kembali ke Jakarta. Sementara Sjahrir yang semula bergerak bersama Chaerul Saleh dan Sukarni, memutuskan menjauh.

Sjahrir khawatir langkah-langkah pemuda itu justru membawa kepada petualangan politik. Sejarah mencatat, teks Proklamasi Kemerdekaan kemudian disusun di rumah Laksamana Pertama Tadashi Maeda, yakni rekan kerja sekaligus teman baik Ahmad Subardjo.

Teks proklamasi disusun dan kemudian diketik oleh Sayuti Melik pada bulan Ramadhan. Pada 17 Agustus 1945, yakni tepat pukul 10.00 WIB, Soekarno didampingi Hatta mengumandangkan Proklamasi Kemerdekaan RI di beranda rumah Jalan Pegangsaan Timur 56.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement