Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Iran Segera Kirim Ratusan Rudal Balistik ke Rusia, AS Ketar-Ketir?

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Minggu, 11 Agustus 2024 |15:04 WIB
Iran Segera Kirim Ratusan Rudal Balistik ke Rusia, AS Ketar-Ketir?
Iran segera kirim rudal balistik ke Rusia (Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Iran dikabarkan segera mengirim ratusan rudal balistik ke Rusia. Hal itu sebagaimana diungkap dua sumber intelijen Eropa. 

Melansir Reuters, Minggu (11/8/2024), puluhan personel militer Rusia sedang latihan di Iran menggunakan sistem rudal balistik jarak dekat Fath-360. Sumber menyebut, mereka mengharapkan pengiriman ratusan senjata berpemandu satelit itu ke Rusia untuk perang di Ukraina. 

Perwakilan Kementerian Pertahanan Rusia diyakini telah menandatangani kontrak pada 13 Desember di Teheran dengan pejabat Iran untuk Fath-360 dan sistem rudal balistik lain yang dibuat Organisasi Industri Dirgantara (AIO) milik pemerintah Iran yang disebut Ababil. Hal ini menurut laporan pejabat intelijen.

Mengutip beberapa sumber intelijen rahasia, pejabat tersebut mengatakan, personel Rusia telah mengunjungi Iran untuk mempelajari cara mengoperasikan sistem pertahanan Fath-360, yang meluncurkan rudal dengan jangkauan maksimum 120 km (75 mil) dan hulu ledak 150 kg. 

Salah satu sumber mengatakan bahwa "satu-satunya langkah selanjutnya yang mungkin" setelah pelatihan adalah pengiriman rudal ke Rusia.

Moskow memiliki sejumlah rudal balistiknya sendiri. Namun, pasokan Fath-360 dapat memungkinkan Rusia untuk menggunakan lebih banyak persenjataannya untuk target di luar garis depan, sementara menggunakan hulu ledak Iran untuk target jarak dekat. Demikian pernyataan seorang pakar militer.

 

Seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan, Amerika Serikat dan sekutu NATO serta mitra G7 siap untuk memberikan respons yang cepat dan keras jika Iran melanjutkan transfer tersebut.

"Akan menjadi peningkatan dramatis dalam dukungan Iran terhadap perang agresi Rusia terhadap Ukraina," kata juru bicara itu. 

"Gedung Putih telah berulang kali memperingatkan tentang kemitraan keamanan yang semakin dalam antara Rusia dan Iran sejak dimulainya invasi skala penuh Rusia ke Ukraina," lanjutnya.

Kementerian Pertahanan Rusia tidak menanggapi permintaan komentar.

Misi tetap Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York mengatakan dalam sebuah pernyataan, Republik Islam telah menjalin kemitraan strategis jangka panjang dengan Rusia di berbagai bidang, termasuk kerja sama militer.

"Meskipun demikian, dari sudut pandang etika, Iran menahan diri untuk tidak mentransfer senjata apa pun, termasuk rudal, yang berpotensi digunakan dalam konflik dengan Ukraina hingga konflik tersebut berakhir," kata pernyataan itu.
 

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement