Kepada BSSN, Sukamta meminta agar bekerja dengan serius dalam menangani peretasan. Apalagi, peristiwa ini terjadi tak berselang lama dari kebocoran Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Kemudian, kebocoran dat aInafis Polri hingga Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI yang menjadi korban hacker bernama MoonzHaxor di situs BreachForums.
Adapun data ASN yang diretas ditawarkan hacker di BreachForums seharga USD 10 ribu atau sekitar Rp160 juta. Peretas mengklaim data tersebut diperoleh dari BKN sejumlah 4.759.218 baris.
Data yang diperjualbelikan berisi tempat dan tanggal lahir, gelar, tanggal Calon Pegawai Negeri Sipil (SK CPNS), tanggal PNS, Nomor Induk Pegawai Negeri Sipil (NIP). Kemudian, Nomor Surat Keputusan, Nomor Surat PNS, golongan, jabatan, instansi, alamat, nomor identitas, jurusan, tahun lulus, nomor telepon, email, hingga pendidikan.
(Arief Setyadi )