Seperti diketahui, pasukan pimpinan AS menginvasi Irak pada tahun 2003, menggulingkan mantan pemimpin Saddam Hussein dan kemudian mundur pada tahun 2011. Lalu kembali pada tahun 2014 untuk melawan ISIS sebagai pemimpin koalisi.
AS saat ini memiliki sekitar 2.500 tentara di Irak sebagai pemimpin koalisi beranggotakan lebih dari 80 orang yang dibentuk pada tahun 2014 untuk mengusir ISIS yang mengamuk di Irak dan Suriah.
Mereka ditempatkan di tiga pangkalan utama, satu di Bagdad, satu di provinsi Anbar barat, dan satu lagi di wilayah Kurdistan utara.
Tidak jelas berapa banyak tentara yang akan pergi berdasarkan kesepakatan tersebut. Sumber-sumber di Irak mengatakan mereka memperkirakan sebagian besar tentara pada akhirnya akan pergi, namun para pejabat AS mengatakan banyak dari mereka mungkin tetap berada di bawah misi nasihat dan bantuan yang baru dinegosiasikan.
(Susi Susanti)