JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 1.223 kali kejadian bencana melanda Indonesia sejak 1 Januari hingga 19 Agustus 2024. Dimana kejadian hidrometeorologi basah masih mendominasi.
“Hingga saat ini, 19 Agustus 2 hari setelah upacara peringatan Kemerdekaan kita sudah mengalami 1.223 kali bencana,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam Disaster Briefing, dikutip Selasa (20/8/2024).
Tercatat, dari 1.223 kejadian bencana yang melanda didominasi bencana hidrometeorologi sebesar 98,94% dengan urutan bencana banjir, cuaca ekstrem, karhutla, tanah longsor dan kekeringan. “Banjir, cuaca ekstrem dan hidrometeorologi basah masih mendominasi di Indonesia,” kata Aam sapaan Abdul Muhari.
Aam juga melaporkan wilayah yang paling signifikan menyumbangkan kejadian bencana diantaranya di Sumatra ada tiga provinsi yakni di Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Selatan. Sementara, untuk Pulau Jawa di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
“Di Sumatera itu ada 3 Provinsi yang paling dominan, paling utara dan di selatan Sumatera Utara Aceh dan Sumatera Selatan. Sedangkan di Jawa itu masih secara apa secara tradisional gitu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,” katanya.
Sementara itu, untuk wilayah Kalimantan yang paling banyak kejadian bencana yakni di Kalimantan Selatan. “Kalimantan sejauh ini masih cukup terkendali ya, biasanya Kalimantan Selatan juga cukup tinggi frekuensi kejadian bencananya tapi hingga akhir semester pertama dan awal semester kedua tahun ini, itu masih cukup terkendali.”
“Justru Sulawesi sekarang juga yang menjadi cukup dominan yaitu Sulawesi Selatan memang secara historisnya seperti itu tapi bertambah saat ini menjadi ditambah oleh Sulawesi Tengah yang cukup tinggi frekuensi kejadian bencananya,” pungkasnya.
(Khafid Mardiyansyah)