JAKARTA - Dosen Eksplorasi Seismik, Teknik Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Firman Syaifuddin menyatakan, sedikitnya ada tiga motede pendekatan untuk mengidentifikasi sumber terjadinya gempa Megathrust.
Motode yang pertama adalah dengan mengidentifikasi sumber gempa yang kemungkinan besar akan mempengaruhi lokasi pengamatan.
Yang kedua adalah dengan menentukan skenario parameter gempa dengan memilih parameter magnitudo maksimum dan lokasi terdekat dari sumber gempa yang terdekat dari sumber gempa yang diperkirakan akan memberikan dampak pada lokasi pengamatan.
"Parameter-parameter kira-kira maksimum magnitudonya berapa, kemudian kalau ada titik-titik dimananya, kemudian jarak dari titik pengamatan ke titik sumber berapa," ucap Firman saat menjadi narasumber dalam webinar bertajuk Waspada Gempa Megathrust, Selasa (20/8/2024).
Sedangkan motode ketiga dengan menentukan parameter gerakan tanah di lokasi pengamatan lokasi pengamatan dengan menggunakan fungsi atenuasi.
"Dari semua data itu kemudian dilakukan asssesment kemudian dihitung kira kira getaran yang mungkin terjadi seberapa besar kemudian kita bisa transformasi menjadi intensitas gempa yang selama ini menjadi standar dari intensitas gempa," katanya.