FSIN membantah bahwa para penyerang telah menguasai seluruh penjara. "Para penjahat menyandera orang dan menempati satu kamar di wilayah koloni,” lanjutnya.
Menurut sumber penegak hukum yang dikutip oleh kantor berita negara Rusia TASS, ada alasan untuk mengatakan bahwa penyanderaan telah dipersiapkan sebelumnya dan direncanakan dengan baik.
Media Rusia menyebut para penyerang sebagai Ramzidin Toshev, 28 tahun, Rustamchon Navruzi, 23 tahun, Nazirchon Toshov, 28 tahun, dan Temur Khusinov, 29 tahun. Semuanya adalah penduduk asli Uzbekistan dan Tajikistan.
Dalam rekaman dramatis yang dirilis oleh para penyerang melalui ponsel, mereka mengidentifikasi diri mereka sebagai militan ISIS. Para pria itu mengatakan bahwa mereka termotivasi oleh keinginan untuk membalas penganiayaan terhadap umat Muslim.
Video tersebut juga memperlihatkan para petugas penjara tergeletak di genangan darah, sementara dalam klip terpisah para penyerang berkeliaran di halaman penjara.
(Susi Susanti)