GAZA – Berbagai kisah dialami para pengungsi di kamp pengungsi Jenin, Gaza yang kerap menjadi target penyerangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Mereka mengalami hal yang menyedihkan dan penuh ketakutan.
BBC berhasil mengorek kisah para pengungsi di dalam kamp tersebut. Salah satu pengungsi mengatakan informasi di dalam kamp sangat terbatas dan jalanan kosong, karena penduduk tetap tinggal di dalam.
"Kebanyakan orang tua dan anak-anak di sini. Orang-orang muda pergi sebelum tentara tiba, itu adalah nasib buruk bagi mereka yang tidak bisa keluar,” terangnya.
Perusahaan telekomunikasi mengatakan jaringan telepon Palestina terputus hampir sepanjang hari. Saluran ini terputus karena operasi militer Israel di sana.
Salah satu pengungsi di kamp Jeni mengaku keluarganya masih memiliki air dan listrik. Lalu ada sebuah toko kecil di dekatnya buka dan menjual perlengkapan, di bawah dengungan pesawat nirawak militer yang terus-menerus.
Saat berbicara dengan tim BBC, beberapa tembakan tersebar bergema di atas atap dari arah kamp. PBB menyerukan de-eskalasi saat serangan Israel di Tepi Barat terus berlanjut
"Ya, saya juga mendengarnya," katanya. "Suara pesawat tanpa awak semakin keras,” lanjutnya. Ketika dia berbicara, buldoser lapis baja bergemuruh menuju salah satu pintu masuk utama kamp, jalan sepi dan terik matahari sore.
Selama beberapa jam tadi malam, ledakan dan tembakan meletus dari lorong-lorong di sana, mengganggu tidur. Namun sejak itu, pria ini mengatakan bahwa tempat itu sebagian besar tenang tidak ada tanda-tanda penggeledahan dari rumah ke rumah di lingkungannya, atau dari pejuang dari kamp.