JAKARTA - Anies Baswedan dikonfirmasi tak jadi maju di Pilgub Jawa Barat. Hal tersebut sebutkan Juru Bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid.
Berikut kornologi Anies Baswedan yang menolak maju di Pilkada Jabar yang berhasil dihimpun:
1. Disebut Kesepakatan Sudah Mencapai 95%
Bendahara DPC PDIP Kota Bandung, Folmer SM Silalahi menilai, kans partainya mendukung pasangan calon (paslon) Anies Baswedan-Ono Surono terbuka lebar. Bahkan, ia menyebut, kemungkinan besar PDIP mengusung duet Anies-Ono sebesar 95 persen.
"95 persen," terang Folmer saat dihubungi, Kamis (29/8/2024).
Folmer menilai, kemungkinan besar partainya bakal mendaftarkan duet Anies-Ono ke KPUD Jabar malam ini. "Kemudian Hampir dipastikan bahwa malam hari ini DPD PDIP Jabar akan mendaftarkan secara resmi pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur yaitu Anies Baswedan dan Kang Ono Surono," terang Folmer.
2. Anies Berpikir Keras di Markas Pemenangan
Anies dikabarkan masih berada di dalam markas pemenangan, Jalan Brawijaya X No.46, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan saat isu pencalonannya menyeruak. Nampak orang dekat Anies seperti Naufal Firman Yursak; Geisz Chalifah; Angga Putra Fidrian; Sahrin Hamid dan Usamah.
"Ya mungkin nanti Pak Anies yang akan menjawab secara langsung dan secara khusus yang jelas bahwa ya tentunya satu kita memberikan apresiasi dan penghormatan atas permintaan tentunya itu adalah amanat yang lahir karena kita tahu bahwa partai politik menjadi bagian dari pilar demokrasi dan fungsi partai politik adalah sebagai agregasi artikulator dan juga sumber rekrutmen kepimpinan politik, nah untuk karena itu bahwa permintaan itu tentunya kita hormati, kita apresiasi," kata Sahrin saat jumpa pers di Markas Pemenangan Jalan Brawijaya No.46, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (29/8/2024) malam.
3. Anies Belum Buat Suket Maju Pilkada
Hingga Kamis 29 Agustus sore, Anies disebut belum mengurus Surat Keterangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Hal ini dibenarkan oleh Humas Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Djuyamto.
“Sampai sore tadi belum ada (pengajuan Suket oleh Anies),” kata Djuyamto kepada wartawan, Kamis (29/8/2024).
Anies sebelumnya memang sudah mengurus Suket untuk Pilkada Jakarta. Namun, surat yang sama tidak bisa digunakan untuk maju di Pilkada lain.
4. Tolak Maju di Pilkada Jabar
Juru Bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid mengungkapkan, satu alasan yang membuat mantan Gubernur Jakarta itu menolak tawaran PDIP maju di Pilgub Jabar 2024. Alasan itu yakni, tak ada aspirasi dari masyarakat Jabar.
"Kalau di Jakarta kan ada aspirasi, baik itu dari warga maupun dari partai politik. Nah sementara di Jawa Barat memang baru kali ini, ya kurang lebih baru hari ini. Nah sehingga pertimbangan itulah yang menjadi salah satu pertimbangan," kata Sahrin saat ditemui di Brawijaya, Jakarta Selatan, Kamis (29/8/2024).
Menurutnya, aspirasi warga Jakarta berbeda dengan masyarakat Jawa Barat (Jabar). Bila di Jakarta, Sahrin berkata, banyak aspirasi warga yang ingin Anoes maju di Pilgub.
"Ya kan tadi bahwa memang dilihat dari, hanya satu alasan yang bisa kita sampaikan adalah perbedaan antara di Jawa Barat dan di Jakarta," ucapnya.
5. PDIP Usung Calon Lain di Menit Akhir
Partai berlogo banteng tersebut secara tiba-tiba mengusung Ono Surono - Jeje Wiradinata.
Pasangan calon tersebut resmi mendaftar ke KPU Jawa Barat di menit akhir, tepatnya sekitar pukul 23.30 WIB pada Kamis (29/8/2024). Keduanya tiba di KPU Jawa Barat dengan disambut meriah oleh kesenian khas sunda.
Ono Surono hadir dengan mengenakan kemeja merah khas PDIP, sementara Jeje Wiradinata memakai kemeja putih dengan outer merah menyala. Ono Surono - Jeje Wiradinata hadir dengan dikawal sejumlah pendukung.
(Khafid Mardiyansyah)