“Analisis kami mengungkapkan bahwa AS dan sekutu memiliki kapasitas yang masuk akal saat ini dengan kekuatan non-nuklir untuk mendahului kekuatan nuklir Rusia dan Tiongkok dengan Mendeteksi, Mengalahkan, dan Mempertahankan diri dari mereka,” kata penelitian tersebut.
Laporan ini menyarankan agar laporan ini dijadikan dasar untuk studi teknologi baru seperti rudal hipersonik, AI, dan isu terkait perang siber, antariksa, dan elektronik.
Laporan ini merupakan bagian dari proyek Konsep Strategis untuk Penghapusan Senjata dan Proliferasi yang dipimpin oleh Profesor Plesch di SOAS University of London.
“Fokus proyek ini adalah pada kebutuhan, sebagaimana yang digariskan oleh Sekretaris Jenderal PBB António Guterres dalam Agenda Baru untuk Perdamaian mulai Juli 2023 untuk sesi khusus tahunan baru Majelis Umum PBB tentang Perlucutan Senjata dan pada contoh dan prototipe untuk menerapkan pengendalian senjata umum dan perlucutan senjata,” tambahnya.
(Susi Susanti)