ISRAEL - Tentara Israel butuh 10.000 tentara lagi di tengah perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Kebutuhan jumlah tentara tambahan ini bersifat segera dan mendesak
"Tentara [Israel] butuh 10.000 tentara lagi segera," kata Menteri Pertahanan Yoav Gallant dalam pernyataan yang disiarkan oleh Radio Angkatan Darat selama sesi Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset.
Ia mengatakan militer dapat merekrut 4.800 tentara dari pria ultra-Ortodoks. Minggu lalu, Mahkamah Agung Israel dengan suara bulat memutuskan bahwa orang Yahudi ultra-Ortodoks harus tunduk pada wajib militer, setelah puluhan tahun dibebaskan dari dinas militer.
Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menuntut gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023 oleh kelompok Palestina Hamas.
Setidaknya 37.900 warga Palestina telah tewas sejak saat itu, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 87.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Lebih dari delapan bulan dalam perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang putusan terbarunya memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei.
(Susi Susanti)