Anang menyebutkan, seharusnya proses pemadaman api di bangunan tinggi menggunakan armada Damkar Bronto skylift yang memiliki ketinggian lebih dari 10 meter. Tapi sayang armada Damkar Kota Malang tidak memiliki itu.
"Sehingga kita juga membutuhkan waktu untuk naik, karena kita enggak didukung unit Bronto, kita (pemadaman) manual, jadi kita harus ambil selang air, ini membutuhkan waktu," tambahnya.
Terlihat hingga pukul 20.52 WIB, puluhan petugas Damkar masih berupaya memadamkan api. Titik api dari luar bangunan memang sudah tampak padam. Tapi kepulan asap dari area dalam terutama di lantai satu atau lantai dasar masih terlihat.
(Awaludin)