"Mohamed Al Fayed adalah monster, predator seksual tanpa kompas moral apa pun," ujarnya. Dia menambahkan bahwa semua staf di Harrods adalah mainannya.
"Kami semua sangat takut. Dia secara aktif menumbuhkan rasa takut. Jika dia mengatakan 'lompat', karyawan akan bertanya 'seberapa tinggi',” ujarnya.
Karier wirausaha Fayed dimulai di jalanan Alexandria, Mesir, tempat ia menjajakan minuman bersoda kepada orang-orang yang lewat. Namun, pernikahannya dengan saudara perempuan seorang pedagang senjata jutawan Saudi-lah yang membantunya menjalin koneksi baru dan membangun kerajaan bisnis.
Ia pindah ke Inggris pada tahun 1974 dan sudah menjadi tokoh publik yang terkenal saat mengambil alih Harrods pada tahun 1985. Pada tahun 1990-an dan 2000-an, ia secara rutin tampil sebagai tamu di acara bincang-bincang dan hiburan TV pada jam tayang utama.
Seperti diketahui Fayed merupakan ayah dari Dodi Al Fayed yang tewas dalam kecelakaan mobil bersama Diana, Putri Wales, pada tahun 1997. Kehidupannya telah dikenal oleh generasi baru melalui dua seri Netflix terbaru, ‘The Crown’.
(Susi Susanti)