Di sebuah tempat penampungan di Beirut, Maryam yang berusia 65 tahun mengatakan kepada BBC bahwa ia telah melakukan perjalanan sepanjang malam bersama 12 kerabatnya dalam satu mobil kecil.
"Kami berkumpul dan pergi. Kami tidak ingin meninggalkan rumah, karena meninggalkan rumah itu sulit," katanya. "Kami tiba di sini pukul empat pagi. Bersama anak-anak kami. Karena anak-anak kami, kami pergi,” lanjutnya.
Selama kunjungan ke pangkalan intelijen, Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan terus menyerang Hizbullah hingga mencapai tujuan perangnya untuk memulangkan warga sipil Israel yang mengungsi ke rumah mereka di sepanjang perbatasan utara.
Ia juga berbicara kepada rakyat Lebanon, menegaskan bahwa “perang kami bukan dengan kalian” dan memperingatkan mereka bahwa pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah menuntun kalian ke tepi jurang.
“Saya katakan kemarin untuk mengevakuasi rumah-rumah yang ada rudal di ruang tamu dan roket di garasi. Siapa pun yang punya rudal di ruang tamu dan roket di garasi tidak akan punya rumah lagi,” katanya.
(Susi Susanti)