Jokowi mengatakan dirinya hanya sebagai eksekutor dalam memindahkan dan membangun ibu kota negara dari Jakarta ke Nusantara. Jokowi mengatakan bahwa Presiden Soekarno dan Soeharto adalah penggagas untuk kepindahan ibu kota.
"Sehingga betul Bung Karno tahun 60an itu sudah menggagas untuk kepindahan ibu kota. Pak Harto juga menggagas kepindahan ibu kota
Kalau saya itu hanya mengeksekusi," ucap Jokowi.
Setelah melalui beberapa studi, kata Jokowi, akhirnya terpilih beberapa daerah untuk dijadikan sebagai ibu kota. Pada akhirnya disepakati bahwa daerah Penajem Paser Utara Kalimantan Timur dipilih untuk dibangun sebagai ibu kota negara.
"Dulu bung Karno kenapa memutuskan Palangkaraya coba dicek dan setelah melalui beberapa studi diputuskan ada tiga kandidat calon ibu kota baru Indonesia. Yang pertama Palangkaraya, yang kedua di Kalimantan Selatan yang ketiga di Kalimantan Timur kemudian tambah satu ada di Sulawesi di Mamuju,” kata Jokowi.
(Qur'anul Hidayat)