"Tidak seorang pun pernah mengalami hal seperti ini, dan kami tidak siap secara mental untuk menghadapinya. Kejadian acak seperti ini menakutkan dan meresahkan," katanya, seraya menambahkan bahwa ia nyaris lolos dari kematian.
Pembahasan tentang kejadian tersebut kini tampaknya telah disensor di media sosial Tiongkok.
Toko swalayan itu kembali buka pada Selasa (1/10/2024) tetapi dengan keamanan tambahan.
Senjata api dilarang di Tiongkok tetapi negara itu telah mengalami serentetan serangan pisau dalam beberapa bulan terakhir.
Bulan lalu, seorang siswa Jepang berusia 10 tahun meninggal sehari setelah ia ditikam di dekat sekolahnya di Tiongkok selatan.
Pada Juni lalu, empat instruktur perguruan tinggi AS ditikam di taman umum di kota Jilin di timur laut. Pada bulan Mei, seorang pria menikam dua orang hingga tewas dan melukai 21 lainnya di sebuah rumah sakit di provinsi selatan Yunnan.
(Susi Susanti)