Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Konflik Suku di Nduga Tewaskan 5 Orang, Ini yang Dilakukan Polisi

Danandaya Arya putra , Jurnalis-Minggu, 06 Oktober 2024 |13:26 WIB
Konflik Suku di Nduga Tewaskan 5 Orang, Ini yang Dilakukan Polisi
Konflik suku di Nduga menewaskan 5 orang (Foto : Ilustrasi/Freepik)
A
A
A

JAYAPURA – Polres Nduga beserta KBO Intel, Ipda Motalip Litoly melakukan pertemuan dengan Forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda). Hal tersebut dilakukan untuk menyelesaikan perang suku di Nduga, Kabupaten Jayawijaya. 

Pertemuan itu dilakukan dalam rangka mediasi dengan keluarga korban. “Polres Nduga saat ini tengah melakukan pendekatan dialogis dengan Dugure dan keluarga korban Kelompok Nduga yang terlibat perang suku," kata Kapolres Nduga AKBP Vinsensius Jimmy Parapaga, seperti dikutip, Minggu (6/10/2024).

Vinsensius berharap, pertemuan dan pendekatan dengan Forkopimda Bersama keluarga korban dapat berjalan dengan baik. Selain itu, ia juga berharap hasil dari pertemuan itu tidak merugikan pihak mana pun.

“Sampai saat ini situasi sekitar Kampung Yilekma, Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya masih dapat terkendali," ujarnya.

Sebelumnya, konflik di Nduga menewaskan sedikitnya lima orang setelah terkena panah dalam pertempuran di Kampung Healekma, Distrik Napua, pada Minggu 29 September 2024.

Kapolres Jayawijaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Heri Wibowo, mengonfirmasi bahwa bentrokan dipicu oleh konflik perselingkuhan dan penganiayaan yang gagal diselesaikan dalam proses mediasi.

Konflik tersebut bermula dari mediasi pada Sabtu 14 September 2024 di Kantor Kampung Sapalek, Distrik Napua. Kepala kampung, Zakarias Yelipele, memimpin pertemuan antara dua pihak yang terlibat, namun tidak tercapai kesepakatan.

 

Ketegangan kembali meningkat pada mediasi lanjutan pada Jumat 27 September 2024, di mana permasalahan terkait perselingkuhan antara Derian Tabuni dan mantan istrinya, Elopere, menjadi pemicu utama konflik.

"Saat mediasi, kelompok masyarakat Nduga tiba-tiba melempari kelompok Lanny Jaya sekitar pukul 16.30 WIT, yang kemudian memicu serangan balasan," jelas Heri. 

Salah satu korban pertama, Yunus Yoman dari suku Lanny Jaya, terkena panah dan kemudian meninggal, memicu kemarahan besar dari kelompoknya.

Perang suku yang memanas itu tidak hanya menelan korban jiwa, tetapi juga menyebabkan kerusakan materiil yang signifikan. Sebanyak enam rumah kontrakan dan satu kendaraan milik masyarakat Nduga dibakar massa.

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement