JAKARTA - Polisi menyebutkan, pembunuhan wanita tanpa kepala, SH oleh Fauzan Fahmi di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara terjadi karena pelaku dendam pada korban. Korban dan pelaku sejatinya memiliki hubungan asmara.
"Pelaku dendam pada korban, antara korban dan tersangka sudah ada hubungan asmara sejak tahun 2020, kalau ada hubungan asmara tahun 2020 berarti (pelaku dan korban) sudah kenal dari sebelumnya," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra pada wartawan, Senin (4/11/2024).
Menurutnya, sehari sebelum menghabisi nyawa korban, pelaku sejatinya sempat melakukan hubungan intim di kediaman pelaku. Saat kejadian, pelaku juga sempat mengajak korban untuk ke rumahnya, hanya saja korban enggan dan mengatai pelaku dengan kata-kata perek.
"Korban diajak tersangka naik lantai, korban tak mau dan berkata, saya tak mau, takut ada si perek atau pelacur, maksud si perek ini istri tersangka. Tersangka menjawab, istri saya tak ada dan sedang dagang, di rumah tak ada orang," tuturnya menirukan percakapan pelaku dengan korban.
"Tiba-tiba, korban menjawab dengan kalimat, ah kamu juga anak perek, dengan perkataan itu tersangka tersulut emosi dan langsung mencekik korban," jelas Kombes Wira lagi.