North Carolina, yang selama ini lebih condong ke Partai Republik, hanya sekali memilih Demokrat sejak 1980. Namun, dengan pertumbuhan populasi yang pesat dan semakin beragam, Kamala Harris dan Partai Demokrat berharap dapat merebut negara bagian ini pada pemilu 2024, terutama dengan dukungan dari pemilih muda dan kelompok minoritas yang lebih beragam.
Michigan adalah negara bagian yang sebelumnya menjadi basis kuat Demokrat. Namun, pada pemilu 2016, Trump berhasil mengalahkan Hillary Clinton di sini. Pada 2020, Biden merebut kembali Michigan berkat dukungan signifikan dari komunitas pekerja serikat dan pemilih kulit hitam. Michigan akan kembali menjadi medan pertempuran yang sangat penting pada 2024.
Arizona, yang terkenal dengan Grand Canyon, adalah salah satu negara bagian yang paling ketat pada pemilu 2020. Biden menang tipis dengan selisih hanya 10.457 suara. Arizona diperkirakan akan tetap menjadi salah satu medan pertempuran yang sengit di 2024, dengan perubahan demografi yang lebih mendukung Partai Demokrat, terutama di kalangan pemilih Hispanik dan muda.
Wisconsin, yang sempat menjadi penyebab kekalahan Hillary Clinton pada 2016 karena kurangnya perhatian dalam kampanye, berhasil dimenangkan oleh Biden pada 2020. Biden membalikkan kekalahan dengan selisih 21.000 suara. Negara bagian ini diperkirakan akan tetap menjadi medan pertempuran yang menentukan pada 2024, dengan margin yang masih sangat tipis.
Nevada, dengan populasi sekitar 3,1 juta jiwa, adalah negara bagian yang telah lama menjadi benteng Demokrat, belum pernah memberikan suara kepada Partai Republik sejak 2004. Meskipun demikian, dengan meningkatnya dukungan Trump di kalangan pemilih Hispanik, para konservatif percaya bahwa mereka memiliki peluang untuk mengubah tren tersebut pada pemilu 2024.
(Maruf El Rumi)