Sebagai seorang pemilih yang menyatakan dirinya sebagai orang yang menjaga keamanan nasional, Plenzler mengatakan: Harris, bukan Trump, akan melindungi Ukraina dari invasi Rusia.
“Trump akan menjual Ukraina jika ia melihat ada keuntungan dari hal itu. Tahukah Anda, ia berteman dengan Putin. Maksud saya, ia berbicara baik tentang Putin, yang adalah diktator brutal dan kejam,” ujar Plenzler.
Dalam persaingan yang ketat antara dua calon presiden itu, banyak organisasi mendorong para veteran untuk memilih dan terlibat dalam pemilu.
Sebuah kelompok bernama “Vet the Vote” telah merekrut 162.000 veteran dan para istri militer untuk bekerja di tempat-tempat pemungutan suara di seluruh negeri.
Ellen Gustafson adalah istri seorang militer dan salah satu pendiri grup itu.
“Saya pikir, Amerika mempunyai gagasan tentang apa itu pemilih militer atau veteran dan gagasan itu tidak benar. Sebagian besar dari anggota kami adalah orang-orang independen,” tuturnya.
Salah seorang dari anggota veteran itu tinggal di jalan yang sama di mana Patrick Reese tinggal. Putranya, veteran perang Irak dan Afganistan, Travis Reese. Meski Travis memilih independen, ia tidak ragu-ragu. Ia memilih Harris.
“Saya tidak tahu apakah saya puas dengan pilihan saya, tetapi saya berpikir, siapa yang paling kecil kemungkinannya menyebabkan krisis konstitusi?," kata Reese.
Sebuah pilihan yang menurut bapak dan putranya tidak akan mereka bicarakan di meja makan.
“Sebagai sebuah keluarga, kami memutuskan bahwa kami tidak akan membiarkan politik mengganggu cinta dalam keluarga kami. Itu tidak layak. Hidup kita terlalu singkat,” ujar Patrick Reese.
(Erha Aprili Ramadhoni)