Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Trump Terpilih Kembali Sebagai Presiden AS, Apa Dampaknya Bagi Konflik Palestina-Israel?

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 07 November 2024 |08:59 WIB
Trump Terpilih Kembali Sebagai Presiden AS, Apa Dampaknya Bagi Konflik Palestina-Israel?
Donald Trump (foto: AP)
A
A
A

Para ahli mengatakan bahwa Trump terus menerima, dukungan besar dari gerakan Zionis evangelis AS, yang merupakan kekuatan utama dalam politik konservatif, basis pendukung Trump. Pada masa jabatan peratamanya Trump memberi dorongan pada basis pendukung itu dengan berbagai kebijakan yang sangat membantu Israel.

Trump mengakhiri tahun pertamanya menjabat dengan langkah kebijakan luar negeri yang penting untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Keputusan itu berbeda dari kebijakan bipartisan yang telah dipegang AS selama puluha  tahun, dan disambut dengan kemarahan dari berbagai segmen masyarakat internasional, termasuk dunia Arab dan Muslim.

Pada Maret 2019, ia menandatangani perintah eksekutif yang mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki. Dua juga menarik AS dari Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa, dengan menyatakan bahwa badan internasional tersebut menunjukkan bias negatif terhadap Israel.

Salah satu langkah terakhirnya yang mendukung Israel adalah dengan menyatakan bahwa produk dari permukiman ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki harus diberi label "Buatan Israel".

Trump juga bergerak untuk semakin melemahkan posisi kepemimpinan Palestina dengan memangkas dana sebesar USD200 juta untuk Otoritas Palestina, badan pemerintahan untuk Tepi Barat yang diduduki.

Meski saat meninggalkan jabatannya pada 2021, Trump tampaknya mengalami perpecahan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, kebijakan yang diambil Trump selama bertugas sebagai Presiden AS sangat mendukung Israel. 

Selama beberapa kampanyenya bulan terakhir, Trump telah melontarkan beberapa kritik terbatas terhadap upaya perang Israel di Gaza. Namun, ia terus menempatkan dirinya sebagai sahabat yang lebih baik bagi Israel daripada Biden atau Harris.

Ini juga terbantu dengan optik publik terhadap pemerintahan Biden-Harris terhadap isu Israel dan Palestina. Sementara laporan media mengatakan Harris lebih bersimpati terhadap Palestina, ia terus mendukung upaya perang Israel dan mengatakan bahwa ia tidak akan mengubah pendekatan Biden terhadap Israel. 

 

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement