Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Profil Susie Wiles, Kepala Staf Wanita Pertama dalam Sejarah Amerika Serikat

Naomi Angelina Panjaitan , Jurnalis-Jum'at, 08 November 2024 |16:01 WIB
Profil Susie Wiles, Kepala Staf Wanita Pertama dalam Sejarah Amerika Serikat
Susan Wiles dan Donald Trump. (Foto: X)
A
A
A

Seiring berjalannya waktu, Wiles diperkirakan akan menjadi wanita paling berkuasa di Washington. Menyadur Politico, penunjukannya sebagai Kepala Staf Gedung Putih, meskipun mengejutkan bagi sebagian orang, sebetulnya sudah diprediksi karena kepercayaannya di kalangan para tokoh utama Partai Republik, khususnya Trump. Sebagai penasihat senior Trump dalam kampanye 2024, Wiles telah berhasil membawa kampanye tersebut menjadi lebih terorganisir dan profesional, berkontribusi pada kemenangan besar Trump di Electoral College dan kemungkinan suara rakyat.

Meskipun demikian, ia masih tergolong orang luar di Washington karena minimnya pengalaman dalam pemerintahan. Sebagai wanita berusia 67 tahun yang jarang tampil di depan umum, Wiles lebih memilih untuk tetap berada di belakang layar, percaya bahwa pendekatan ini lebih efektif.

Wiles memiliki pengalaman utama dalam menjalankan kampanye politik. Sebelum bergabung dengan Trump, ia telah lama berkiprah di dunia politik Florida, dengan salah satu pencapaian utamanya adalah menyelamatkan kampanye Ron DeSantis yang sempat terpuruk pada tahun 2018. Selain itu, ia juga telah bekerja dengan sejumlah tokoh Republik lainnya, termasuk Mitt Romney, Rick Scott, dan Jeb Bush. Wiles pernah menjadi Wakil Direktur Operasi dalam kampanye Bush-Quayle pada 1988 dan Ketua Dewan Penasihat Florida dalam kampanye Romney pada 2012. Ia juga mengelola kampanye gubernur Scott pada 2010 dan sempat memimpin kampanye presiden Jon Huntsman pada 2016.

Ketika Trump mengalami kekalahan pada 2020, Wiles dipanggil untuk membantu kebangkitan kampanyenya. Dengan kemampuannya dalam mengorganisir kekacauan dalam politik Trump, Wiles berhasil membuat kampanye 2024 lebih profesional. Bahkan, ia berhasil menahan Trump agar tetap fokus, menghindari keputusan yang bisa merugikan secara politis, dan menuntun Trump untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan retorikanya.

Selain berkiprah di dunia politik, Wiles juga aktif dalam industri lobi. Ia bekerja dengan perusahaan lobi besar, Mercury, yang memiliki klien-klien ternama seperti SpaceX, AT&T, dan Kedutaan Besar Qatar. Wiles juga terlibat dalam lobi untuk Swisher International, perusahaan tembakau, meskipun ia tidak terdaftar secara resmi untuk lobi mereka.

 

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement