Puan mengingatkan Pemerintah untuk lebih meningkatkan program mitigasi, termasuk pada infrastruktur di jalan raya. Apalagi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengkonfirmasi fenomena La Nina telah terjadi di Indonesia.
BMKG juga sudah kembali mengeluarkan peringatan soal potensi cuaca ekstrem, khususnya untuk sepekan ke depan. Di sebagian wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Sulawesi, diprediksi akan terjasi potensi hujan sedang hingga lebat.
“Penting bagi Pemerintah untuk meningkatkan kesiapan dalam menghadapi tantangan alam yang tidak menentu ini,” ungkap Puan.
"Pemerintah juga harus memperkuat sistem early warning, terutama di daerah rawan bencana sebagai salah satu prioritas utama. Sistem peringatan dini yang akurat akan membantu warga untuk bersiap dan mengantisipasi situasi darurat yang disebabkan oleh cuaca ekstrem," sambungnya.
Lebih lanjut, Puan menekankan perlunya optimalisasi pemanfaatan teknologi terkini dan kolaborasi antara BMKG, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta lembaga terkait lainnya sehingga mitigasi bencana dapat semakin maksimal. Selain itu, Pemerintah diminta lebih responsif dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem.
"Utamakan masyarakat yang berada di kawasan bencana mendapatkan akses sistem peringatan dini agar mereka bisa melakukan antisipasi terhadap potensi bencana," ucap Puan.