WASHINGTON – Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump memilih Pete Hegseth sebagai menteri pertahanan dalam kabinetnya. Pemilihan Hegseth memunculkan kebingunan karena pmbawa acara Fox News itu tidak memiliki pengalaman politik dan pangkat tinggi di militer.
Hegseth, seorang veteran dengan pangkat Mayor, telah menyuarakan ketidakpuasannya atas kebijakan “woke” yang dijalankan Pentagon selama masa pemerintahan Presiden Joe Biden. Dia menentang penempatan perempuan dalam peran tempur, dan mempertanyakan apakah Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menduduki jabatannya karena warna kulitnya.
"Pete (Hegseth) tangguh, cerdas, dan benar-benar percaya pada prinsip Amerika Pertama," kata Trump dalam pengumumannya pada Selasa, (12/11/2024) malam. "Dengan Pete sebagai pemimpin, musuh-musuh Amerika akan waspada — militer kita akan kembali hebat, dan Amerika tidak akan pernah menyerah."
Pemilihan pria berusia 44 tahun itu mengejutkan banyak orang di Pentagon, dengan para pejabat secara pribadi mempertanyakan apa yang membuat Hegseth untuk menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Pertanyaan serupa juga datang dari anggota parlemen Demokrat, yang mempertanyakan kemampuan Hegseth untuk memimpin 1,3 juta anggota angkatan bersenjata AS.
"Ini bukan pekerjaan tingkat pemula untuk seorang komentator TV. Senat harus melakukan tugasnya dan menolak pencalonan ini," kata Perwakilan Demokrat Jason Crow di Komite Angkatan Bersenjata DPR AS, sebagaimana dilansir Reuters.
Hegseth dapat menepati janji kampanye Trump untuk menyingkirkan jenderal-jenderal dari militer AS yang dituduhnya menjalankan kebijakan progresif tentang keberagaman dalam kesetaraan, yang ditentang keras oleh kaum konservatif.