WASHINGTON - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Rabu, (13/11/2024) secara resmi mengumumkan ia mencalonkan Senator Marco Rubio, yang merupakan anggota senior dari komite hubungan luar negeri dan intelijen Senat untuk menjadi menteri luar negeri di kabinetnya.
"Ia akan menjadi Advokat yang kuat bagi Negara kita, seorang teman sejati bagi Sekutu kita, dan seorang Pejuang yang tak kenal takut yang tidak akan pernah menyerah kepada musuh kita," kata Trump dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir Reuters.
Pencalonan Rubio dapat membuat lega mitra AS yang khawatir bahwa pemerintahan Trump dapat menarik diri dari jaringan aliansi globalnya, termasuk NATO, mengingat pendekatan Trump yang lebih "America First" atau mendahulukan AS terhadap urusan luar negeri.
Desas-desus tentang pemilihan Rubio telah memicu kritik dari beberapa anggota partai Republik yang melihat pandangan kebijakan luar negerinya terlalu tradisional dan internasionalis.
Rubio, (53), dikenal sebagai sosok yang agresif terhadap China, kritikus vokal terhadap pemerintah Komunis Kuba, dan pendukung kuat Israel. Selama bertugas di Senat, dia menganjurkan kebijakan luar negeri AS yang lebih tegas sehubungan dengan musuh geopolitik Amerika, meskipun baru-baru ini pandangannya lebih selaras dengan pendekatan "America First" Trump terhadap kebijakan luar negeri.
Pada April, Rubio adalah salah satu dari 15 senator Republik yang memberikan suara menentang paket bantuan militer besar untuk membantu Ukraina melawan Rusia dan mendukung mitra AS lainnya, termasuk Israel. Trump mengkritik Presiden Demokrat Joe Biden yang terus memberikan bantuan militer untuk Ukraina saat negara itu memerangi penjajah Rusia.