Ia pun mengingatkan negara maju agar memberi bantuan kepada negara-negara berkembang untuk pembangunan yang dapat mengatasi perubahan iklim. Apalagi, di COP-29 menghasilkan kesepakatan baru berupa dukungan finansial dari negara-negara kaya kepada negara-negara yang terkena dampak terburuk di belahan bumi selatan, salah satunya seperti Indonesia.
Dukungan finansial, menurutnya, juga sangat diperlukan bagi negara berkembang yang memiliki peran penting dalam adaptasi iklim. Sehingga, negara berkembang juga bisa bertransformasi sebagai negara yang berkelanjutan.
“Maka negara-negara miskin dan berkembang berhak memiliki akses untuk mendapatkan bantuan keuangan untuk adaptasi iklim. Dunia usaha dan bisnis juga harus berperan dalam adaptasi tersebut,” ujarnya.
(Arief Setyadi )