JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Tengah (Jateng) dalam rangka mengurangi dampak cuaca ekstrem hingga libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
"Operasi ini memanfaatkan teknologi penyemaian garam di awan comulonimbus untuk mengendalikan curah hujan," ungkap Kepala Pusat Data, Informasi, dan Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Senin (16/12/2024).
Operasi Modifikasi Cuaca ini, kata Aam sapaan akrab Abdul Muhari merupakan bagian dari upaya mitigasi yang dilakukan BNPB untuk menghadapi potensi risiko bencana akibat cuaca ekstrem. Melalui OMC diharapkan intensitas hujan dapat dikendalikan sehingga banjir serta tanah longsor bisa dicegah.
Indikator keberhasilan OMC ini bisa dilihat dari adanya pengurangan curah hujan yang signifikan di wilayah target pada 11 Desember hingga 14 Desember 2024.
Sebelum pelaksanaan, tim BNPB bersama dengan BMKG dan BPBD mengadakan briefing mendalam untuk memastikan langkah-langkah yang diambil tepat sasaran. Berdasarkan prediksi Global Forecast System (GFS), wilayah Jawa Tengah, khususnya daerah seperti Demak, Blora, Salatiga, dan Banjarnegara, diperkirakan akan mengalami hujan dengan intensitas 14-32 mm per hari.
Dalam konteks ini, OMC menjadi strategi mitigasi yang diperlukan untuk mencegah dampak bencana yang lebih besar.
BMKG mengidentifikasi potensi curah hujan yang tinggi di wilayah Jawa Tengah, dengan intensitas yang bisa mencapai 50-120 mm per hari. Untuk menanggulangi hal ini, OMC difokuskan di wilayah laut utara Jawa Tengah untuk mempengaruhi awan yang bergerak ke arah daratan, menghindari hujan lebat yang bisa meningkatkan risiko bencana banjir dan longsor.
Pada Sabtu 14 Desember 2024, tim OMC melakukan lima sorti penerbangan dengan pesawat Cessna Caravan 208B yang berangkat dari Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani, Semarang (Posko OMC di Jawa Tengah).
Setiap penerbangan dilaksanakan dengan tujuan menyemai 1.000 kg atau 1 ton NaCl powder pada ketinggian 10.000 hingga 12.000 kaki di atas permukaan laut, untuk mencegah awan hujan yang diperkirakan akan mengarah ke wilayah daratan. Total waktu yang digunakan dalam lima sorti penerbangan tersebut adalah 10 jam 39 menit.