Setelah Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022, briefing yang serupa dengan yang diadakan di Den Haag menjadi lebih sering dengan Kirillov sebagai pembicara utama. Dalam pidatonya, ia menuduh AS membangun laboratorium di Ukraina untuk mengembangkan senjata biologis yang ditujukan untuk melawan Rusia, termasuk dengan menggunakan nyamuk terinfeksi malaria.
Menurut Kirillov, rencana AS adalah menggunakan drone untuk mengirimkan nyamuk yang terinfeksi virus demam kuning ke daerah-daerah tempat tentara Rusia ditempatkan. Namun, ia tidak memberikan bukti untuk tuduhan tersebut.
Selain itu, Kirillov berulang kali menuduh Ukraina menggunakan senjata kimia. Pada Oktober 2024, ia mengklaim bahwa militer Ukraina menggunakan senjata kimia buatan Barat di kota Sudzha, yang terletak di wilayah Kursk, Rusia. Sejak 2022, Kirillov juga secara berulang kali menuduh Ukraina sedang mengembangkan "bom kotor," sebuah senjata konvensional yang dapat menyebarkan bahan nuklir, meski tanpa bukti yang mendukung klaim tersebut.
(Rahman Asmardika)