"Efendi ini informasinya meninggal dunia karena tetanus, saat penangkapan Fendi sempat terjatuh dari loteng dan saat jatuh sempat kena paku karatan," katanya.
Kemudian untuk pihak keluarga di Lubuklinggau ketika mereka diberitahu pada dasarnya menerima, namun, karena semua keluarga Fendi perempuan dan bapaknya sudah tua agak berat datang ke Bengkulu.
"Keluarga meminta agar jenazah diantar langsung oleh pihak Polres Kepahiang ke rumah duka, dan sudah kita koordinasikan dan Polres Kepahiang bersedia," katanya.
Sedangkan pihak keluarga mendapat informasi bahwa Fendi mengeluh sakit pada Kamis pagi (2/1/2025) di dalam sel sempat muntah dan mengeluarkan darah, lalu karena kondisi Fendi dibawa ke rumah sakit di Kepahiang, namun karena peralatan yang tidak lengkap di bawa ke RS Bhayangkara Bengkulu, hingga dikabarkan meninggal dunia.
Diketahui bahwa nyebab kematian dan bahkan menyoroti perlakuan polisi setelah menangkap Fendi. Fendi ini merupakan satu dari tiga tersangka pelaku bobol ruko di Desa Meranti Jaya, Ujan Mas, Kepahiang Bengkulu.
Fendi ditangkap bersama dua temannya yakni Leman (35)) dan Iwan (24) saat beraksi melakukan pencurian. Setelah ditangkap Polres Kepahiang pada Selasa (24/12/2024) lalu, Febdi bersama dua rekannya sempat diserahkan ke Polres Musi Rawas, karena terlibat kasus bobol agen Brilink dan Penembakan mantan anggota DPRD Mura.
Kemudian setelah pers rilis informasinya Polres Musi Rawas mengembalikan tersangka Fendi ke Polres Kepahiang Bengkulu dalam kondisi sehat wal’afiat.
(Khafid Mardiyansyah)