BEIJING – Setidaknya 126 orang tewas dan 188 orang terluka akibat gempa dahsyat yang mengguncang wilayah Shigatse, Tibet, China pada Selasa, (7/1/2025). Pejabat China mengatakan bahwa lebih dari 400 orang yang terjebak akibat gempa telah berhasil diselamatkan pada Rabu, (8/1/2025) sementara upaya penyelamatan masih berlangsung.
Episentrum gempa berkekuatan M 6,8 yang mengguncang pada Selasa, terletak di Tingri di wilayah Tibet, sekira 80 km di utara Gunung Everest. Gempa ini, yang terkuat di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir, juga mengguncang bangunan-bangunan di negara tetangga Nepal, Bhutan, dan India.
Survei awal yang dilaporkan media pemerintah China pada Selasa, menunjukkan 3.609 rumah telah hancur di wilayah Shigatse di Tibet, yang dihuni oleh 800.000 orang. Lebih dari 500 orang dan 106 ambulans telah dikirim untuk membantu para korban luka.
Stasiun penyiaran pemerintah China, CCTV melaporkan setidaknya 126 korban tewa dan 188 luk-luka di Tibet akibat gempa. Tidak ada laporan kematian di Tibet atai tempat lain yang juga terdampak gempa tersebut.
Suhu di wilayah dataran tinggi turun hingga minus 18 derajat Celsius (0 derajat Fahrenheit) semalam, menambah penderitaan mereka yang kehilangan tempat tinggal.
Tenda, jatah makanan, generator listrik, dan perlengkapan lainnya telah tiba di lokasi pada Selasa malam, dan semua ruas jalan yang rusak akibat gempa telah dibuka kembali, CCTV menambahkan.
Wilayah barat daya China, Nepal, dan India utara sering dilanda gempa bumi yang disebabkan oleh tabrakan lempeng tektonik India dan Eurasia, yang mendorong laut purba yang sekarang menjadi dataran tinggi Qinghai-Tibet.