Jadi Hari Rabu Legi (12) kemarin memiliki makna khusus yang berkaitan dengan spiritualitas, harmoni, dan kebijaksanaan: Neptu 12 mencerminkan energi yang stabil dan harmonis, sehingga dianggap sebagai hari yang baik untuk menyelesaikan urusan besar atau penting, karena energinya mendukung keberanian, kebijaksanaan, dan ketenangan. Dengan kata lain penilihan hari tsb bagus untuk memulai sesuatu yang baru atau mempererat hubungan, baik secara personal maupun formal, sebagaimana kita tahu memang ada beberapa hal yang perlu didiskusikan antara Ngarso Dalem Sri Sultan HB X selaku Raja Jawa (Asli) tersebut dan Jokowi.
Namun yang paling heboh dan banyak menjadi pertanyaan netizen dan masyarakat adalah makna Batik Naga (Antaboga) yang dipakai Jokowi dan Batik Gringsing yang dikenakan Sri Sultan. Antaboga / Sang Hyang Antaboga dalam pewayangan berwujud naga dengan mahkota yang mengenakan kalung emas dalam mitologi Jawa dan Bali. Makhluk ini dianggap sangat sakti dan bisa menjelma sebagai manusia, bahkan gempa bumi dianggap sebagai peristiwa akibat Antaboga menggerakkan ekornya. Antaboga sendiri dikisahkan menolong Pandawa Lima dan Dewi Kunti dari kebakaran yang dibuat oleh Sengkuni dan Kurawa. Kata terakhir (Kurawa) ini langsung mengingatkan kita pada Stafsus MenkomDigi kontroversial, seorang BuzzerRp bernama Rudi Valinka yang barusan diangkat Meutya dan langsung disemprot oleh KSP LetJend AM Putranto.
Sedangkan Batik Gringsing berasal dari kata bahasa Jawa "Gringsing" yang berarti "gring" (sakit) dan "sing" (tidak), dimana secara harfiah berarti "tidak sakit" atau "terbebas dari penyakit". Batik Gringsing dipercaya telah ada sejak zaman Mataram Kuno dan memiliki hubungan erat dengan simbolisme spiritual dalam kebudayaan Jawa. Motif ini sering diasosiasikan dengan perlindungan dari energi negatif dan membawa kedamaian, keseimbangan serta kesehatan. Dalam konteks budaya Jawa, Batik ini sering digunakan dalam ritual atau acara penting karena diyakini memiliki nilai spiritual yang membawa keberuntungan dan harmoni. Kesimpulannya jelas, Makna keseluruhan antara Batik Gringsing yang dikenakan Ngarso Dalem Sri Sultan HB X selaku Raja Jawa (Asli) saat menerima Jokowi pada hari Rabu Legi 15 Januari 2025 kemarin di Kraton Kilen, bukan Kepatihan.
Penulis: Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes - Kerabat Pakualaman Ngayogyakarta Hadiningrat, Pemerhati Multimedia, Telematika, AI & OCB Independen
(Awaludin)