Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Banjir di Bandarlampung Disebut yang Terparah, Banyak Warga Naik ke Atap

Ira Widyanti , Jurnalis-Sabtu, 18 Januari 2025 |17:31 WIB
Banjir di Bandarlampung Disebut yang Terparah, Banyak Warga Naik ke Atap
Warga bersihkan lumpur usai terdampak banjir (Foto: Okezone/Ira)
A
A
A

LAMPUNG - Banjir yang menerjang kota Bandarlampung pada Jumat (17/1/2025) menyebabkan ratusan rumah terdampak. Saat peristiwa itu terjadi, banyak warga naik ke atap untuk menyelamatkan diri.

Pantauan MNC Portal Indonesia, di Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Teluk Betung Selatan warga membersihkan sisa-sisa lumpur yang memenuhi rumah mereka. Perabotan rumah hingga pakaian dipenuhi lumpur tebal setinggi betis orang dewasa.

Salah seorang warga setempat, Sulaiman mengaku tak menyangka banjir yang melanda tadi malam begitu besar.

"Tadi malam itu memang kondisi airnya itu sudah masuk, tapi ya saya pikir biasa saja kaya banjir sebelumnya. Tapi rupanya air itu nggak tahu dari mana tiba-tiba besar dan langsung masuk ke dalam rumah," ujarnya, Sabtu (18/1/2025).

Menurut Sulaiman, dampak banjir ini memporak-porandakan rumahnya dan rumah tetangganya.

"Banyak yang rusak, itu kulkas sampai ngambang karena memang tinggi benar. Air itu setinggi 1,5 meter, kalau tetangga yang di belakang itu tenggelam rumahnya," kata dia.

Sule -sapaannya- menjelaskan, banyak warga yang menyelamatkan diri dengan menaiki atap rumah lantaran air yang sangat cepat memasuki permukiman.

"Nah yang di video beredar itu ya kaya gitu kondisinya, jadi banyak warga ini naik ke atap. Jadi untuk menyelamatkan diri itu lewat atap ke atap lainnya karena airnya itu tinggi benar," ungkapnya.

Sule mengungkapkan banjir terparah di wilayahnya terjadi pada tahun 2015 silam. Namun menurut dia, banjir kali ini lebih parah dari banjir terparah yang pernah terjadi.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement