JAKARTA - Setelah dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-47 Donald Trump pada Senin, (20/02/25), menandatangani sejumlah perintah eksekutif yang bertujuan untuk membatalkan kebijakan pemerintahan sebelumnya dan memperkenalkan arah baru bagi pemerintahannya.
“Zaman keemasan Amerika dimulai sekarang juga,” Ujar Trump dalam pidatonya (20/1/2025).
Perintah eksekutif adalah instruksi resmi yang dikeluarkan oleh Presiden Amerika Serikat kepada pemerintahan federal yang memiliki kekuatan hukum dan mengimplementasikan Undang-Undang.
Berikut deretan gebrakan Trump di era awal kepemimpinannya:
Tindakan pembatalan ini mencakup berbagai topik, seperti kesetaraan ras, memerangi diskriminasi gender, mengatasi perubahan iklim, memobilisasi response federal terhadap pandemi virus COVID-19, dan kebijakan terkait pemukim Israel di Tepi Barat.
Trump mencegah para birokrat untuk mengeluarkan regulasi baru sampai pemerintahan Trump memiliki kendali penuh atas administrasi.
Semua perekrutan federal, kecuali militer dan sejumlah kategori lain yang dikecualikan dihentikan sementara sampai pemerintahan Trump mendapatkan kendali penuh atas pemerintah.
Semua pegawai federal diwajibkan untuk segera kembali bekerja penuh waktu secara tatap muka dan mengakhiri bekerja secara online atau jarak jauh.
Perintah kepada setiap departemen dan lembaga pemerintah federal untuk mengatasi biaya hidup yang takutnya mempengaruhi keluarga Amerika.
Trump menarik Amerika dari Perjanjian Iklim Paris lagi, setelah Joe Biden bergabung di periode sebelumnya. Kesepakatan internasional ini bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memerangi perubahan iklim.
Arahan kepada pemerintah federal guna memulihkan kebebasan berbicara dan mencegah penyensoran pemerintah terhadap kebebasan tersebut di masa mendatang.
Trump mengeluarkan arahan kepada pemerintah federal guna mengakhiri penggunaan pemerintah sebagai senjata melawan "musuh politik" dari pemerintahan sebelumnya, memastikan supaya pemerintah beroperasi secara netral dan tidak memihak.
Trump menghentikan sementara penerapan undang-undang yang akan melarang aplikasi video berdurasi pendek itu, terkecuali perusahaan induknya yang berlokasi di China memisahkan operasinya yang berpusat di AS.
Trump mengakhiri kebijakan pemberian kewarganegaran otomatis kepada anak-anak yang lahir di AS, tanpa memandang status kewarganegaraan orang tua.
Trump menyatakan darurat energi nasional untuk meningkatkan produksi energi domestik, termasuk peningkatan fracking dan pengeboran minyak, dengan tujuan mencapai kemandirian energi dan menurunkan harga energi domestik.
Selain perintah-perintah eksekutif ini masih ada beberapa perintah lain yang juga telah diteken Trump pada hari pertama masa jabatan keduanya sebagai Presiden AS, termasuk pengampunan bagi ribuan orang yang ditahan pada peristiwa 6 Januari 2021, serta penarikan AS dari WHO. Bagaimana keputusan ini akan mempengaruhi masa depan pemerintahan Trump masih perlu untuk dilihat dalam beberapa bulan, bahkan tahun ke depan.
(Rahman Asmardika)