JAKARTA – Pengeluaran luar negeri Amerika Serikat (AS) kerap menjadi topic yang disorot oleh warga Negeri Paman Sam, terutama di saat utang luar negeri negara adidaya tersebut melonjaknya tajam hingga mencapai USD36 triliun dalam beberapa tahun terakhir. Terkait hal itu, pemerintahan Presiden Donald Trump telah mengambil langkah untuk melakukan efisiensi anggaran AS.
Di tengah upaya penghematan dan efisiensi anggaran yang dijalankan Departemen Efisiensi Pemerintah (Department of Government Efficiency/DOGE) pimpinan Elon Musk, USAID yang merupakan badan terbesar penyalur bantuan luar negeri AS menjadi sasaran penyelidikan. Sejumlah proyek USAID dianggap sebagai "pemborosan dan penyalahgunaan" dirilis, memicu kontroversi dan pertanyaan tentang efektivitas dan akuntabilitas lembaga tersebut.
Hibah sebesar USD1,5 juta untuk kelompok LGBTQ di Serbia, USD2,5 juta untuk kendaraan listrik di Vietnam, dan USD6 juta untuk pariwisata di Mesir hanyalah beberapa contoh proyek USAID yang baru-baru ini menjadi sorotan. Proyek-proyek ini dianggap sebagai bukti "pemborosan dan penyalahgunaan" oleh para pengkritik, yang mempertanyakan apakah dana pembayar pajak Amerika dialokasikan secara tepat dan efisien.
Hal tersebut yang memicu kritik keras dari Presiden Donald Trump, dan melayangkan suara untuk penutupan USAID.
Lantas, apa itu USAID? Dan bagaimana fungsinya selama ini?.
The United States Agency for International Development (USAID) atau Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat didirikan pada awal 1960-an untuk mengelola program bantuan kemanusiaan atas nama pemerintah AS di seluruh dunia. Perusahaan ini mempekerjakan sekitar 10.000 orang, dua pertiganya bekerja di luar negeri.
Memiliki basis di lebih dari 60 negara dan bekerja di puluhan negara lainnya. USAID adalah kekuatan besar dalam dunia bantuan luar negeri. Dengan anggaran mencapai USD42,45 miliar pada 2023, mereka tidak hanya menjadi penyalur bantuan terbesar di Amerika Serikat, tetapi juga memiliki pengaruh signifikan dalam membentuk kebijakan luar negeri AS. Alokasi dana USAID mencerminkan prioritas dan kepentingan Amerika Serikat di panggung internasional.
Namun, sebagian besar pekerjaan di lapangan dilakukan oleh organisasi lain yang dikontrak dan didanai oleh USAID. USAID tidak hanya menyediakan makanan di negara-negara yang penduduknya kelaparan, namun juga mengoperasikan sistem deteksi kelaparan berstandar dunia, yang menggunakan analisis data untuk mencoba memprediksi di mana kekurangan pangan akan muncul.