JAKARTA - Sepak terjang politik Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad dinilai sebagai pemadam di tengah krisis sejumlah isu-isu terhangat, seperti kasus pagar laut, dan kelangkaan gas elpiji 3 Kg.
Ahli komunikasi krisis dari Universitas Pancasila, Sudarto menilai, banyak peristiwa krisis politik yang terjadi di tanah air belakangan ini, dan peran Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu sangat berperan sebagai pemadam krisis. Sebagai contoh, misalnya saat rakyat memprotes secara massif rencana perubahan RUU Pilkada pada bulan Agustus 2024, Dasco tampil di pihak rakyat dengan membatalkan pengesahan RUU tersebut oleh DPR sehingga krisis padam.
"Kemudian dalam kasus Pagar Laut, dimana terjadi krisis konflik kepentingan nelayan dan rakyat secara luas dengan kekuatan oligarki, Dasco dengan tegas menyatakan Pagar Laut harus dicabut. Begitu juga pada krisis tabung Gas Elpiji 3 kg, ia menegaskan distribusi Gas Elpiji 3 kg dikembalikan ke pengecer-pengecer agar rakyat mudah mendapatkan gas. Dasco itu berperan sebagai pemadam krisis," kata Sudarto dalam keterangannya, Rabu (12/2/2025).
Terakhir, kata dia, terkait surat Dasco yang meminta penundaan pembahasan pemangkasan di DPR, langkah tersebut dapat dipandang sebagai mitigasi krisis.
"Ketika pemerintah sedang melakukan rekonstruksi anggaran, sementara pada saat bersamaan DPR juga melakukan hal yang sama secara terpisah, dapat menimbulkan krisis antara pemerintah dan DPR karena akan terjadi konflik. Jadi, kalau melihat sepak terjang Dasco selama ini, beliau lebih tepat disebut sebagai pemadam krisis, yang sikapnya selalu merespon aspirasi rakyat," tutupnya.