JAKARTA – Sejak pertama kali memproklamirkan diri pada 1948, keberadaan Israel sebagai negara telah menimbulkan kontroversi dan menimbulkan gejolak di kawasan Timur Tengah. Aksi zionis yang melakukan pengusiran terhadap warga Palestina, yang merupakan mayoritas Muslim, untuk mendirikan Israel, menimbulkan kemarahan banyak negara, terutama negara-negara mayoritas Islam.
Tak hanya di kawasan Timur Tengah, penolakan juga hadir dari berbagai negara lain, termasuk Indonesia.
Namun, seiring berjalannya waktu, dan dengan dukungan dari sekutu dekatnya Amerika Serikat (AS), Israel berhasil membujuk, dan ‘memaksa’ sejumlah negara mayoritas Islam untuk memberikan pengakuannya.
Berikut beberapa negara mayoritas Muslim yang telah memberikan pengakuannya, bahkan menjalin hubungan diplomatic dengan Israel, sebagaimana dilansir dari berbagai sumber:
Turki merupakan negara mayoritas Muslim pertama yang mengakui kedaulatan Israel pada tahun 1949.
Turki dan Israel sama-sama memiliki kepentingan di Timur Tengah. Keduanya menghadapi ancaman dari kelompok-kelompok radikal dan negara-negara lain di kawasan tersebut. Kerja sama di antara keduanya dianggap dapat membantu menjaga stabilitas di Timur Tengah.
Penandatanganan perjanjian Wadi Araba pada tanggal 26 Oktober 1994 membuat Yordania menjadi salah satu negara Arab pertama yang mengakui kedaulatan Israel.
Bukan tanpa alasan, langkah ini diambil untuk menjaga stabilitas perbatasan sejak Yordania kehilangan sebagian wilayahnya pada Perang Enam Hari pada 1967.