JAKARTA - Dalam upaya mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama tiga tahun antara Rusia dan Ukraina, berbagai lembaga kajian internasional telah mengajukan sejumlah skenario perdamaian.
Berbagai pendekatan baru-baru ini diajukan oleh sejumlah lembaga kajian untuk mencapai perdamaian yang langgeng antara Moskow dan Kyiv, berikut beberapa di antaranya, sebagaimana dilansir dari VOA Indonesia.
Pusat Analisis Kebijakan Eropa (CEPA) mengajukan rencana tujuh poin yang menekankan pentingnya "strategi tekanan maksimum" untuk mendorong Rusia berunding dengan itikad baik. Langkah-langkah yang disarankan meliputi:
Skenario ini melibatkan penghentian permusuhan aktif tanpa adanya jaminan pencegahan kuat terhadap kemungkinan invasi ulang oleh Rusia. Situasi ini dapat terjadi jika terdapat perpecahan di antara negara-negara Barat yang hanya menginginkan penghentian pertempuran tanpa mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang. Hasilnya bisa mirip dengan Perjanjian Minsk sebelumnya, dengan pengamat internasional non-bersenjata dan aturan mengenai penempatan senjata berat.
Dalam skenario ini, Ukraina mungkin terpaksa menerima perjanjian damai yang merugikan, seperti kehilangan wilayah signifikan dan pembagian geopolitik yang tidak menguntungkan. Hal ini bisa terjadi jika dukungan militer dan ekonomi dari sekutu tidak mencukupi, sementara tekanan dari Rusia terus meningkat.